watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

evi tetanggaku yg jablay

Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah
dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul
kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna
kehidupan kami yang terbuka, kami dapat
mengatasi rasa jenuh itu, termasuk dalam
urusan seks tentunya.
awal dari segalanya adalah cerita dari istriku saat
akan tidur, yang mengatakan bahwa evi
tetangga depan rumah aq ternyata mempunyai
suami yang impoten, aq agak terkejut tidak
menyangka sama sekali, karna dilihat dari postur
suaminya yang tinggi tegap rasanya tdk
mungkin, memang yg aku tau mereka telah
berumah tangga sekitar 5 tahun tapi blm
dikaruniai seorang anakpun,
“bener pah, td evi cerita sendiri sm mama” kata
istriku seolah menjawab keraguanku,
“wah, kasian banget ya mah, jadi dia gak bisa
mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat
pikiran aku kembali menerawang ke sosok yg
diceritakan istriku, tetangga depan rumahku
yang menurutku sangat cantik dan seksi, aku
suka melihatnya kala pagi dia sedang
berolahraga di depan rumahku yang tentunya di
dpn rumahku jg, kebetulan tempat tinggal aku
berada di cluster yang cukup elite, sehingga tidak
ada pagar disetiap rumah, dan jalanan bisa
dijadikan tempat olahraga, aku perkirakan
tingginya 170an dan berat mungkin 60an, tinggi
dan berisi, kadang saat dia olahraga pagi aku
sering mencuri pandang pahanya yang putih
dan mulus karena hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg besar sungguh kontras
dengan pinggangnya yang ramping, dan yang
sering bikin aku pusing adalah dia selalu
mengenakan kaos tanpa lengan, sehingga saat
dia mengangkat tangan aku dapat melihat
tonjolan buah dadanya yg keliatannya begitu
padat bergotang mengikuti gerakan tubuhnya.
Satu hal lagi yang membuat aku betah
memandangnya adalah bulu ketiaknya yang
lebat, ya lebat sekali, aku sendiri tidak mengerti
kenapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi
jujur aja aku justru paling bernafsu saat melihat
bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan
tonjoilan buah dadanya yg sangat putih mulus.
tapi ya aku hanya bisa memandang saja karna
bagaimanapun juga dia adalah tetanggaku dan
suaminya adalah teman aku. namun cerita istriku
yang mengatakan suaminya impoten jelas
membuat aku menghayal gak karuan, dan entah
ide dari mana, aku langsung bicara ke istriku
yang keliatannya sudah mulai pulas.
“mah” panggilku pelan
“hem” istriku hanya menggunam saja
“gimana kalau kita kerjain evi”
“hah?” istriku terkejut dan membuka matanya
“maksud papa?”
Aku agak ragu juga menyampaikannya, tapi
karna udah terlanjur juga akhirnya aku
ungkapkan juga ke istriku,
“ya, kita kerjain evi, sampai dia gak tahan
menahan nafsunya”
“buat apa? dan gimana caranya?” uber istriku
lalu aku uraikan cara2 memancing birahi evi, bisa
dengan seolah2 gak sengaja melihat, nbaik
melihat senjata aku atau saat kamu ml, istriku
agak terkejut juga
apalagi setelah aku uraikan tujuan akhirnya aku
menikmati tubuh evi, dia marah dan tersinggung
“papa sudah gila ya, mentang2 mama sudah gak
menarik lagi!” ambek istriku
tapi untunglah setelah aku beri penjelasan bahwa
aku hanya sekedar fun aja dan aku hanya
mengungkapkan saja tanpa bermaksud
memaksa mengiyakan rencanaku, istriku mulai
melunak dan akhirnya kata2 yang aku tunggu
dari mulutnya terucap.
“oke deh pah, kayanya sih seru juga, tapi inget
jangan sampai kecantol, dan jangan ngurangin
jatah mama” ancam istriku.
aku seneng banget dengernya, aku langsung
cium kening istriku. “so pasti dong mah, lagian
selama ini kan mama sendiri yang gak mau tiap
hari” sahutku.
“kan lumayan buat ngisi hari kosong saat mama
gak mau main” kataku bercanda
istriku hanya terdiam cemberut manja..
mungkin juga membenarkan libidoku yang
terlalu tinggi dan libidonya yang cenderung
rendah.
keesokan paginya, kebetulan hari Sabtu , hari
libur kerja, setelah kompromi dgn istriku, kami
menjalankan rencana satu, pukul 5.30 pagi
istriku keluar berolahraga dan tentunya bertemu
dengan evi, aku mengintip mereka dari jendela
atas rumah aku dengan deg2an, setelah aku
melihat mereka ngobrol serius, aku mulai
menjalankan aksiku, aku yakin istriku sedang
membicarakan bahwa aku bernafsu tinggi dan
kadang tidak sanggup melayani, dan sesuai
skenario aku harus berjalan di jendela sehingga
mereka melihat aku dalam keadaan telanjang
dengan senjata tegang, dan tidak sulit buatku
karena sedari tadi melihat evi berolahraga saja
senjataku sudah menegang kaku, aku buka
celana pendekku hingga telanjang, senjataku
berdiri menunjuk langit2, lalu aku berjalan
melewati jendela sambil menyampirkan handuk
di pundakku seolah2 mau mandi, aku yakin
mereka melihat dengan jelas karena suasana
pagi yang blm begitu terang kontras dengan
keadaan kamarku yang terang benderang. tapi
untuk memastikannya aku balik kembali
berpura2 ada yang tertinggal dan lewat sekali
lagi,
sesampai dikamar mandiku, aku segera
menyiram kepalaku yang panas akibat birahiku
yang naik, hemm segarnya, ternyata siraman air
dingin dapat menetralkan otakku yg panas.
Setelah mandi aku duduk diteras berteman
secangkir kopi dan koran, aku melihat mereka
berdua masih mengobrol. Aku mengangguk ke
evi yg kebetulan melihat aku sbg pertanda
menyapa, aku melihat roma merah diwajahnya,
entah apa yg dibicarakan istriku saat itu.
Masih dengan peluh bercucuran istriku yg masih
keliatan seksi jg memberikan jari jempolnya ke
aku yang sedang asik baca koran, pasti pertanda
bagus pikirku, aku segera menyusul istriku dan
menanyakannya
“gimana mah?” kejarku
istriku cuma mesem aja,
” kok jadi papa yg nafsu sih” candanya
aku setengah malu juga, akhirnya istriku cerita
juga, katanya wajah evi keliatan horny saat
dengar bahwa nafsu aku berlebihan, apalagi pas
melihat aku lewat dengan senjata tegang di
jendela, roman mukanya berubah.
“sepertinya evi sangat bernafsu pah” kata istriku.
“malah dia bilang mama beruntung punya
suami kaya papa, tidak seperti dia yang cuma
dipuaskan oleh jari2 suaminya aja”
“oh” aku cuma mengangguk setelah tahu begitu,
“trus, selanjutnya gimana mah? ” pancing aku
“yah terserah papa aja, kan papa yg punya
rencana”
aku terdiam dengan seribu khayalan indah,
“ok deh, kita mikir dulu ya mah”
aku kembali melanjutkan membaca koran yg
sempat tertunda, baru saja duduk aku melihat
suami evi berangkat kerja dengan mobilnya dan
sempat menyapaku
“pak, lagi santai nih, yuk berangkat pak” sapanya
akrab
aku menjawab sapaannya dengan tersenyum
dan lambaian tangan.
“pucuk dicinta ulam tiba” pikirku, ini adalah
kesempatan besar, evi di rumah sendiri, tapi
gimana caranya? aku memutar otak,
konsentrasiku tidak pada koran tapi mencari cara
untuk memancing gairah evi dan
menyetubuhinya, tapi gimana? gimana? gimana?
sedang asiknya mikir, tau2 orang yang aku
khayalin ada di dpn mataku,
“wah, lagi nyantai nih pak, mbak yeni ada pak?”
sapanya sambil menyebut nama istriku
“eh mbak evi, ada di dalam mbak, masuk aja”
jawabku setengah gugup
evi melangkah memasuki rumahku, aku cuma
memperhatikan pantatnya yang bahenol
bergoyang seolah memanggilku untuk
meremasnya.
aku kembali hanyut dengan pikiranku, tapi
keberadaan evi di rumahku jelas membuat aku
segera beranjak dari teras dan masuk ke rumah
juga, aku ingin melihat mereka, ternyata mereka
sedang asik ngobrol di ruang tamu, obrolan
mereka mendadak terhenti setelah aku masuk,
“hayo, pagi2 sudah ngegosip! pasti lagi ngobrolin
yg seru2 nih” candaku
mereka berdua hanya tersenyum.
aku segera masuk ke kamar dan merebahkan
tubuhku, aku menatap langit2 kamar, dan
akhirnya mataku tertuju pada jendela kamar
yang hordengnya terbuka, tentunya mereka bisa
melihat aku pikirku, karena di kamar posisinya
lebih terang dari diruang tamu, tentunya mereka
bisa melihat aku, meskipun aku tidak bisa melihat
mereka mengobrol?
reflek aku bangkit dari tempat tidur dan
menggeser sofa kesudut yg aku perkirakan
mereka dapat melihat, lalu aku lepas celana
pendekku dan mulai mengocok senjataku,
ehmm sungguh nikmat, aku bayangkan evi
sedang melihatku ngocok dan sedang horny,
senjataku langsung kaku.
tapi tiba2 saja pintu kamarku terbuka, istriku
masuk dan langsung menutup kembali pintu
kamar.
“pa, apa2an sih pagi2 udah ngocok, dari ruang
tamu kan kelihatan” semprot istriku
“hah?, masa iya? tanyaku pura2 bego.
“evi sampai malu dan pulang tuh” cerocosnya
lagi, aku hanya terdiam,
mendengar evi pulang mendadak gairahku jadi
drop, aku kenakan kembali celanaku.
sampai siang aku sama sekali belum
menemukan cara untuk memancingnya, sampai
istriku pergi mau arisan aku cuma rebahan di
kamar memikirkan cara untuk menikmati tubuh
evi,
” pasti lagi mikirin evi nih, bengong terus, awas
ya bertindak sendiri tanpa mama” ancam istriku
“mama mau arisan dulu sebentar”
aku cuma mengangguk aja,
5 menit setelah istriku pergi, aku terbangun
karna di dpn rumah terdengar suara gaduh, aku
keluar dan melihat anakku yg laki bersama
teman2nya ada di teras rumah evi dengan wajah
ketakutan, aku segera menghampirinya, dan
ternyata bola yang dimainkan anakku dan
teman2nya mengenai lampu taman rumah evi
hingga pecah, aku segera minta maaf ke evi dan
berjanji akan menggantinya,
anakku dan teman2nya kusuruh bermain di
lapangan yg agak jauh dari rumah,
“mbak evi, aku pamit dulu ya, mau beli lampu
buat gantiin” pamitku
“eh gak usah pak, biar aja, namanya juga anak2,
lagian aku ada lampu bekasnya yg dari
developer di gudang, kalau gak keberatan nanti
tolong dipasang yang bekasnya aja”
aku lihat memang lampu yang pecah sudah
bukan standar dr developer, tapi otakku jd panas
melihat cara bicaranya dengan senyumnya dan
membuat aku horny sendiri.
“kalau gitu mbak tolong ambil lampunya, nanti
aku pasang” kataku
“wah aku gak sampe pak, tolong diambilin
didalam” senyumnya.
kesempatan datang tanpa direncanakan, aku
mengangguk mengikuti langkahnya, lalu evi
menunjukan gudang diatas kamar mandinya,
ternyata dia memanfaatkan ruang kosong diatas
kamar mandinya untuk gudang.
“wah tinggi mbak, aku gak sampe, mbak ada
tangga?” tanyaku
“gak ada pak, kalau pake bangku sampe gak”
tanyanya
“coba aja” kataku
evi berjalan ke dapur mengambil bangku,
lambaian pinggulnya yang bulat seolah
memanggilku untuk segera menikmatinya,
meskipun tertutup rapat, namun aku bisa
membayangkan kenikmatan di dalam dasternya.
lamunanku terputus setelah evi menaruh bangku
tepat didepanku, aku segera naik, tapi ternyata
tanganku masih tak sampai meraih handle pintu
gudang,
“gak sampe mba” kataku
aku lihat evi agak kebingungan,
“dulu naruhnya gimana mbak? ” tanyaku
“dulu kan ada tukang yang naruh, mereka punya
tangga”
“kalau gitu aku pinjem tangga dulu ya mba sama
tetangga”
aku segera keluar mencari pinjaman tangga, tapi
aku sudah merencanakan hal gila, setelah dapat
pinjaman tangga aluminium, aku ke rumah dulu,
aku lepaskan celana dalamku, hingga aku hanya
mengenakan celana pendek berbahan kaos, aku
kembali ke rumah evi dgn membawa tangga,
akhirnya aku berhasil mengambil lampunya. dan
langsung memasangnya, tapi ternyata dudukan
lampunya berbeda, lampu yang lama lebih
besar, aku kembali ke dalam rumah dan mencari
dudukan lampu yg lamanya, tp sudah aku acak2
semua tetapi tidak ketemu jg, aku turun dan
memanggil evi, namun aku sama sekali tak
melihatnya atau sahutannya saat kupanggil,
“pasti ada dikamar: pikirku “wah bisa gagal
rencanaku memancingnya jika evi dikamar
terus”
aku segera menuju kamarnya, namun sebelum
mengetuknya niat isengku timbul, aku coba
mengintip dari lubang kunci dan ternyata….
aku dapat pemandangan bagus, aku lihat evi
sedang telanjang bulat di atas tempat tidurnya,
jari2nya meremas buah dadanya sendiri,
sedangkan tangan yang satunya menggesek2
klitorisnya, aku gemetar menahan nafsu,
senjataku langsung membesar dan mengeras,
andai saja tangan aku yang meremas buah
dadanya… sedang asik2nya mengkhayal tiba2 evi
berabjak dari tempat tidurnya dan mengenakan
pakaian kembali, mungkin dia inget ada tamu,
aku segera lari dan pura2 mencari kegudang,
senjataku yang masih tegang aku biarkan
menonjol jelas di celana pendekku yang tanpa
cd.
“loh, nyari apalgi pak?” aku lihat muka evi
memerah, ia pasti melihat tonjolan besar di
celanaku
“ini mbak, dudukannya lain dengan lampu yang
pecah” aku turun dari tangga dan menunjukan
kepadanya, aku pura2 tidak tahu keadaan
celanaku, evi tampak sedikit resah saat bicara.
“jadi gimana ya pak? mesti beli baru dong” suara
evi terdengar serak, mungkin ia menahan nafsu
melihat senjataku dibalik celana pendekku,
apalagi dia tadi sedang masturbasi.
aku pura2 berfikir, padahal dalam hati aku
bersorak karena sudah 60% evi aku kuasai, tapi
bener sih aku lagi mikir, tapi mikir gimana cara
supaya masuk dalam kamarnya dan menikmati
tubuhnya yang begitu sempurna??
“kayanya dulu ada pak. coba aku yang cari”
suara evi mengagetkan lamunanku, lalu ia
menaiki tangga, dan sepertinya evi sengaja
memancingku, aku dibawah jelas melihat paha
gempalnya yang putih mulus tak bercela, dan
ternyata evi sama sekali tidak mengenakan
celana dalam, tapi sepertinya evi cuek aja,
semakin lama diatas aku semakin tak tahan,
senjataku sudah basah oleh pelumas pertanda
siap melaksanakan tugasnya,
setelah beberapa menit mencari dan tidak ada
juga, evi turun dari tangga, tapi naas buat dia
( Atau malah sengaja : ia tergelincir dari anak
tangga pertama, tidak tinggi tapi lumayan
membuatbya hilang keseimbangan, aku reflek
menangkap tubuhnya dan memeluknya dari
belakang, hemmm sungguh nikmat sekali,
meskipun masih terhalang celana dalam ku dan
dasternya tapi senjataku dapat merasakan
kenyalnya pantat evi, dan aku yakin evi pun
merasakan denyutan hangat dipantatnya,
“makasih pak” evi tersipu malu dan akupun
berkata maaf berbarengan dgn ucapan
makasihnya
“gak papa kok, tapi kok tadi seperti ada yg
ngeganjel dipantatku ya”?” sepertinya evi mulai
berani, akupun membalasnya dgn gurauan,
“oh itu pertanda senjata siap melaksanakan
tugas”
“tugas apa nih?” evi semakin terpancing
aku pun sudah lupa janji dgn istriku yang ga
boleh bertindak tanpa sepengetahuannya, aku
sudah dikuasai nafsu
“tugas ini mbak!” kataku langsung merangkulnya
dalam pelukanku
aku langsung melumat bibirnya dengan nafsu
ternyata evipun dengan buas melumat bibirku
juga, mungkin iapun menunggu keberanianku,
ciuman kami panas membara, lidah kami saling
melilit seperti ular, tangan evi langsung meremas
senjataku, mungkin baru ini dia melihat senjata
yang tegang sehingga evi begitu liar
meremasnya, aku balas meremas buah dadanya
yang negitu kenyal, meskipun dari luar ali bisa
pastiin bahwa evi tidak mengenakn bra,
putingnya langsung mencuat, aku pilin pelan
putingnya, tanganku yang satu meremas
bongkahan pantatnya yang mulus, cumbuan
kami semakin panas bergelora
tapi tiba2
“sebentar mas!” evi berlari ke depan ternyata ia
mengunci pintu depan, aku cuma melongo
dipanggil dengan mas yang menunjukan
keakraban
“sini mas!” ia memanggilku masuk kekamarnya
aku segera berlari kecil menuju kamarnya, evi
langsung melepas dasternya, dia bugil tanpa
sehelai benangpun di depan mataku. sungguh
keindahan yang benar2 luar biasa, aku terpana
sejenak melihat putih mulusnya badan evi. bulu
kemaluannya yang lebat menghitam kontras
dengan kulitnya yg bersih. lekuk pinggangnya
sungguh indah.
tapi hanya sekejab saja aku terpana, aku
langsung melepas kaos dan celana pendekku,
senjataku yang dari tadi mengeras menunjuk
keatas, tapi ternyata aku kalah buas dengan evi.
dia langsung berjongkok di depanku yang masih
berdiri dan melumat senjataku dengan rakusnya,
lidahnya yang lembut terasa hangat menggelitik
penisku, mataku terpejam menikmati
cumbuannya, sungguh benar2 liar, mungkin
karna evi selama ini tidak pernah melihat senjata
yang kaku dan keras, kadang ia mengocoknya
dengan cepat, aliran kenikmatan menjalari
seluruh tubuhku, aku segera menariknya keatas,
lalu mencium bibirnya, nafasnya yang terasa
wangi memompa semangatku untuk terus
melumat bibirnya, aku dorong tubuhnya yang
aduhai ke ranjangnya, aku mulai mengeluarkan
jurusku, lidahku kini mejalari lehernya yang
jenjang dan putih, tanganku aktif meremas2
buah dadanya lembut, putingnya yang masih
kecil dan agak memerah aku pillin2, kini dari
mataku hanya berjarak sekian cm ke bulu
ketiaknya yang begitu lebat, aku hirup aromanya
yang khas, sungguh wangi. lidahku mulai
menjalar ke ketiak dan melingkari buah dadanya
yang benar2 kenyal,
dan saat lidahku yang hangat melumat
putingnya evi semakin mendesah tak karuan,
rambutku habis dijambaknya, kepalaku terus
ditekan ke buah dadanya. aku semakin
semangat, tidak ada sejengkal tubuh evi yang
luput dari sapuan lidahku, bahkan pinggul pantat
dan pahanya juga, apalagi saat lidahku sampai di
kemaluannya yang berbulu lebat, setelah
bersusah payah meminggirkan bulunya yang
lebat, lidahku sampai juga ke klitorisnya,
kemaluannya sudah basah, aku lumat klitnya
dengan lembut, evi semakin hanyut, tangannya
meremas sprey pertanda menahan nikmat yang
aku berikan, lidahku kini masuk ke dalam lubang
kemaluannya, aku semakin asik dengan aroma
kewanitaan evi yang begitu wangi dan
menambah birahiku,
tapi sedang asik2nya aku mencumbu vaginanya,
evi tiba2 bangun dan langsung mendorongku
terlentang, lalu dengan sekali sentakan pantatnya
yang bulat dan mulus langsung berada diatas
perutku, tangannya langsung menuntun
senjataku, lalu perlahan pantatnya turun, kepala
kemaluanku mulai menyeruak masuk kedalam
kemaluannya yang basah, namun meskipun
basah aku merasakan jepitan kemaluannya
sangat ketat. mungkin karna selama ini hanya
jari saja yang masuk kedalam vaginanya,
centi demi centi senjataku memasuki vaginanya
berbarengan dengan pantat evi yang turun,
sampai akhirnya aku merasakan seluruh batang
senjataku tertanam dalam vaginanya, sungguh
pengalaman indah, aku merasakan nikmat yang
luar biasa dengan ketatnya vaginanya meremas
otot2 senjataku, evi terdiam sejenak menikmati
penuhnya senjataku dalam kemaluannya, tapi
tak lama, pantatnya yang bahenl dan mulus
nulaik bergoyang, kadang ke depan ke belakang,
kadang keatas ke bawah, peluh sudah
bercucuran di tubuh kami, tanganku tidak tinggal
diam memberikan rangsangan pada dua buah
dadanya yang besar, dan goyangan pinggul evi
semakin lama semakin cepat dan tak beraturan,
senjataku seperti diurut dengan lembut, aku
mencoba menahan ejakulasiku sekuat mungkin,
dan tak lama berselang, aku merasakan
denyutan2 vagina evi di batang senjataku
semakin menguat dan akhirnya evi berteriak
keras melepas orgasmenya, giginya menancap
keras dibahuku…
evi orgasme, aku merasakan hangat di batang
senjataku, akhirnya tubuhnya yang sintal
terlungkup diatas tubuhku, senjataku masih
terbenam didalam kemaluannya,
aku biarkan dia sejenak menikmati sisa2
orgasmenya
setelah beberapa menit aku berbisik ditelinganya,
“mba, langsung lanjut ya? aku tanggung nih”
evi tersenyum dan bangkit dari atas tubuhku, ia
duduk dipinggir ranjang, “makasih ya mas, baru
kali ini aku mengalami orgasme yang luar biasa”
ia kembali melumat bibirku.aku yang masih
terlentang menerima cumbuan evi yang
semakin liar, benar2 liar, seluruh tubuhku dijilatin
dengan rakusnya, bahkan lidahnya yang nakal
menyedot dan menjilat putingku, sungguh
nikmat, aliran daraku seperti mengalir dengan
cepat, akhirnya aku ambil kendali, dengan gaya
konvensional aku kemabli memasukkan
senjataku dalam kemaluannya, sudah agak
mudah tapi tetap masih ketat menjepit senjataku,
pantatku bergerak turun naik, sambil lidahku
mengisap buah dadanya bergantian, aku liat
wajah evi yang cantik memerah pertanda
birahinya kembali naik, aku atur tempo
permainan, aku ingin sebisa mungkin
memberikan kepuasan lebih kepadanya, entah
sudah berapa gaya yang aku lakukan, dan entah
sudah berapa kali evi orgasme, aku tdk
menghitungnya, aku hanya inget terakhir aku
oake gaya doggy yang benar2 luar biasa,
pantatnya yang besar memberikan sensasi
tersendiri saat aku menggerakkan senjataku
keluar masuk.
dan memang aku benar2 tak sanggup lagi
menahan spermaku saat doggy, aku pacu
sekencang mungkin, pantat evi yang kenyal
bergoyang seirama dengan hentakanku,
tapi aku masih ingat satu kesadaran “mbak diluar
atau didalam?” tanyaku parau terbawa nafsu
sambil terus memompa senjataku
evipun menjawab dengan serak akibat nafsunya
” Didalam aja mas, aku lagi gak subur”
dan tak perlu waktu lama, selang beberapa detik
setelah evi menjawab aku hentakan keras
senjataku dalam vaginanya, seluruh tubuhku
meregang kaku, aliran kenikmatan menuju
penisku dan memeuntahkan laharnya dalam
vagina evi, ada sekitar sepuluh kedutan nikmat
aku tumpahkan kedalam vaginanya, sementara
evi aku lihat menggigit sprey dihadapannya,
mungkin iapun mengalami orgasme yg kesekian
kalinya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1216
U-ON

inc Powered by Xtgem.com